Sejarah singkat KPA Sinpati
“Janganlah Pernah Berpikir Anda Bisa Menaklukan Hutan Dan Gunung, Tapi
Berpikiralah Untuk Bisa Bersahabat Dengannya”
Sejarah Pencinta Alam
Serta Perkembangannya
Apabila sejenak kita
merunut dari belakang, sebetulnya sejarah manusia tidak jauh- jauh
amat dari alam. Sejak zaman prasejarah dimana manusia berburu dan mengumpulkan makanan,
alam adalah "rumah" mereka, gunung adalah sandaran kepala, padang
rumput adalah tempat mereka membaringkan tubuh, dan gua-gua adalah tempat mereka
bersembunyi. Namun sejak manusia menemukan kebudayaan, yang katanya lebih "bermartabat",
alam seakan menjadi barang aneh. Manusia
mendirikan rumah untuk tempatnya bersembunyi. Manusia
menciptakan kasur untuk tempatnya membaringkan tubuh,
dan manusia mendirikan gedung bertingkat untuk mengangkat
kepalanya. Manusia dan alam akhirnya memiliki
sejarahnya sendiri – sendiri. Ketika
keduanya bersatu kembali, maka ketika itulah saatnya Sejarah Pecinta Alam dimulai.
Di Indonesia sejarah
pecinta alam dimulai dari sebuah perkumpulan yaitu
"Perkumpulan Pentjinta Alam" (PPA). Berdiri 18 Oktober 1953. PPA merupakan
perkumpulan Hobby yang diartikan sebagai suatu kegemaran positif serta suci terlepas dari 'sifat maniak' yang semata-mata melepaskan nafsunya dalam corak negatif. Tujuan mereka adalah memperluas serta mempertinggi rasa cinta terhadap alam seisinya dalam kalangan anggotanya dan masyarakat umumnya. Sayang perkumpulan ini tak berumur panjang. Penyebabnya antara lain faktor pergolakan politik dan suasana yang belum terlalu mendukung pada saat itu sehingga akhirnya PPA bubar di akhir tahun 1960. Awibowo adalah pendiri satu perkumpulan pencinta alam pertama di tanah air mengusulkan istilah pencinta alam karena cinta lebih dalam maknanya daripada gemar/suka yang mengandung makna eksploitasi belaka, tapi cinta mengandung makna mengabdi. "Bukankah kita dituntut untuk mengabdi kepada negeri ini ?.."
"Perkumpulan Pentjinta Alam" (PPA). Berdiri 18 Oktober 1953. PPA merupakan
perkumpulan Hobby yang diartikan sebagai suatu kegemaran positif serta suci terlepas dari 'sifat maniak' yang semata-mata melepaskan nafsunya dalam corak negatif. Tujuan mereka adalah memperluas serta mempertinggi rasa cinta terhadap alam seisinya dalam kalangan anggotanya dan masyarakat umumnya. Sayang perkumpulan ini tak berumur panjang. Penyebabnya antara lain faktor pergolakan politik dan suasana yang belum terlalu mendukung pada saat itu sehingga akhirnya PPA bubar di akhir tahun 1960. Awibowo adalah pendiri satu perkumpulan pencinta alam pertama di tanah air mengusulkan istilah pencinta alam karena cinta lebih dalam maknanya daripada gemar/suka yang mengandung makna eksploitasi belaka, tapi cinta mengandung makna mengabdi. "Bukankah kita dituntut untuk mengabdi kepada negeri ini ?.."
Sejarah singkat
KPA SINPATI
Sejarah berdirinya Komunitas Pecinta Alam SINPATI pada tahun 2008 dimulai
dari sebuah perkumpulan mahasiswa yang berbeda kampus, yakni tiga mahasiswa dari
Politeknik Negri Ambon (Yoga, Asri, Mas) dan tiga mahasiswa dari Universitas
Pattimura Ambon (Hamsar Hamuja/Arris, Seggy, dan Uly). Dari perkumpulan itulah
melahirkan berabagai inovasi –inovasi positif, berawal dari membuat kelompok
diskusi untuk pengkajian materi – materi yang berbeda dari perbedaan kampus
itu, dan inovasi - inovasi membangun lainnya, sampai muncullah inovasi yang
dianggap lebih memberi kontribusi positif bagi perkumpulan itu sendiri, masyarakat,
lingkungan, serta bagi bangsa dan negara tercinta. Sesuai dengan kesamaan minat, kepedulian dan
kecintaan dengan alam sekitar dan lingkungan hidup yang muncul diantara mereka, maka lahirlah suatu Komunitas
Pecinta Alam yang diberi nama Komunitas
Pecinta Alam ‘Solidaritas Insan Pecinta Alam Sejatih’ Ambon yang disingkatkan dengan singkatan “KPA SINPATI AMBON”. KPA ini bertujuan untuk membangun kembali
idealisme masyarakat pada umumnya untuk secara jujur benar-benar mencintai
alam, tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia agar waktu dari dampak
pemanasan global bagi bangsa indonesia bisa di perlambat ataupun tidak terjadi sama
sekali.
Pada tanggal 20 desember 2008 dideklarasikanlah KPA
SINPATI Ambon di puncak Arali yang diberi julukan bersama “Kabut Terjal Arali”
untuk Angkatan Pendiri. Dalam perjalanan itu ikut serta pula Eka Juniati (Mahasiswa
Unpatti), seorang simpatisan yang kemudian diangkat sebagai Anggota Kehormatan
Pendiri. Pada periode pertama Hamsar Hamuja/Arris diangkat secara bersama sebagai
Ketua Umum (Ketum) KPA SINPATI. Tanggal 22 mei 2009 di Air Jatuh Telagapange, Angkatan
pertama dilahirkan dengan berjumlah 16
Anggota, ekspedisi pengukuhannya dilaksanakan di Jembatan Karang Keranjang. Kemudian
disusul Angkatan kedua tanggal 30 mei 2010 di Lembah Arali dan ekspedisi
pengukuhannya dilaksanakan di puncak Gunung Salahutu. Berlanjut ke Angkatan ketiga
yang dilahirkan di Air Jatuh Wayame pada tanggal 17 desember 2010.
Pada tanggal 16 Januari 2011 Musyawarah Besar (MUBES)
pertama KPA SINPATI dilaksanakan yang bertempat di Desa Rumah Tiga dengan
menggunakan ruang SD Neg.4 Rumah Tiga sebagai ruang sidang penyelenggaraan
MUBES tersebut. Hasil dari Musyawarah tersebut menghasilkan Struktur BPH KPA
SINPATI yang kedua periode 2010/2011, diantaranya Ronal Gazpers (AK-I)
sebagai Ketua Umum
(Ketum), Hasan Balubun (AK-II) sebagai Sekretaris Umum (Sekum), dan Sutri
(AK-II) sebagai Bendahara Umum (Bendum). Setelah MUBES diadakan, kemudian berlanjut
ke Ekspedisi pengukuhan Angkatan ketiga yang dilaksanakan di Lembah Warincap pada
tanggal 12 november 2011. Demikian ulasan singkat mengenai sejarah berdirinya
KPA SINPATI sampai terlahirnya Angkatan ketiga..
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik..